Australia Jadi Tim Kejutan di Piala Dunia 2022?
Australia layak jadi Tim Kejutan di Piala Dunia 2022 dengan berbagai alasan. Piala Dunia 2022 akan menjadi momen spesial dan berharga bagi rakyat Australia. Bahkan bisa menikmati atmosfer luar biasa saat negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) belum bisa merasakan bahagia mendalam. Pada sisi lain, Timnas Australia akan menghadapi tantangan cukup sulit. Tentunya tak hanya sekadar melancong ke Qatar 2022 dan kembali tanpa membuahkan hasil.
Pelatih Timnas Australia, Graham Arnold, memilih merendah mengenai peluang anak asuhnya pada perhelatan Piala Dunia 2022. Pria berusia 58 tahun tersebut menyatakan, skuadnya sudah terbiasa melalui jalan terjal. Bahkan juga termasuk melalui babak playoff.
Australia mengamankan satu tiket ke putaran final Piala Dunia 2022 setelah singkirkan Peru. Jalan Aussie tak mudah dengan melewati drama adu penalti di turnamen playoff antarbenua.
Ini Alasan Australia Layak Jadi Tim Kejutan di Piala Dunia 2022
Australia turut menggenapi wakil Asia pada pentas tertinggi. Tak hanya Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Iran, serta tuan rumah Qatar. Sang pelatih meminta anak-anak asuhnya agar tetap fokus. Sebab, pada laga selanjutnya akan terasa lebih berat. Negara Australia ini berada di Grup D bersama dengan Denmark, Tunisia, serta juara bertahan Prancis.
Piala Dunia 2022 menjadi ajang Piala Dunia kelima bagi Australia. Pada edisi perdananya yakni pada tahun 2006 dan langsung tancap gas. Pada saat itu Socceroos bisa bertahan hingga babak 16 besar. Menoleh ke belakang, Australia memiliki catatan cukup membanggakan pada ajang Internasional.
Berikut ini adalah sejumlah alasan Australia layak jadi Tim Kejutan di Piala Dunia.
Runner-up Piala Konfederasi 1997
Pada momen inilah menjadi kebangkitan sepak bola Australia. Meski tak sepopuler dari Piala Dunia, namun Piala Konfederasi juga tak kalah bergengsi. Menuju ke final, Australia bertemu Brasil di Stadion Internasional Raja Fahd, Riyadh, Arab Saudi. Australia harus menerima kekalahan 0-6. Bintang Brasil saat itu yakni Ronaldo dan Romario, keduanya mencetak hattrick.
Kekalahan di final berbanding terbalik dengan aksi Mark Viduka dkk di fase sebelumnya, saat berhasil mengalahkan Meksiko dan Uruguay. Bahkan juga sempat menahan imbang Brasil 0-0 pada laga kedua grup A.
Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2006
Hasil imbang 2-2 menghadapi Kroasia sudah cukup bagi Australia sehingga menemani Brasil menuju fase gugur.
Dua gol Australia masing-masing dilakukan Craig Moore dan Harry Kewell. Pada Grup F, Australia bertahan di posisi kedua dengan hasil empat poin. Kemenangan didapatkan saat mengalahkan Jepang dengan skor 3-1. Namun, langkah Kewel dkk terhenti pada babak 16 besar usai ditekuk Italia 1-0 yang kemudian tampil sebagai juaranya.
Gol Tim Cahill di Piala Dunia 2014
Alasan Australia layak jadi Tim Kejutan di Piala Dunia 2022 selanjutnya gol indah tim Cahill di Piala Dunia 2014. Cahill, yang saat itu unjuk diri bersama Everton, berhasil melakukan tendangan pada menit ke-21. Namun, gol Cahill tak bisa menyelamatkan timnya dari kekalahan. Australia kalah 2-3.
Menang dengan Skor 31-0
Dalam dunia sepak bola, kalah 0-5 atau 0-7 merupakan hal lumrah. Namun, apabila kalah hingga puluhan gol, maka jadi hal luar biasa. Fakta di luar nalar tersebut terjadi saat Australia menguliti Samoa 31 gol tanpa balas di laga Pra Piala Dunia 2002. Sebelumnya, juga mengalahkan Tonga 22-0.
Juara Piala Asia 2015
Zona Asia, Australia pernah digdaya dan terjadi pada 2015. Setelah Australia mengalahkan tim unggulan lainnya, Korea Selatan, di final. Bertanding di depan pendukungnya sendiri, Australia mengalahkan duel Stadion Australia, Sydney, dengan skor tipis 2-1 dari tendangan Massimo Corey Luongo dan James Troisi.
Banyak alasan Australia layak jadi Tim Kejutan di Piala Dunia 2022. Australia memang memiliki catatan cukup membanggakan pada ajang Internasional.