live_support_kanan

5 Pemain Luar dengan Penampilan Pertama Terbaik di Liga 1

0

Pada zaman sepak bola kekinian seperti saat ini, kehadiran pemain asing sebagai sisi yang tidak dipisahkan. Beberapa ekspatriat ini turut serta di semua persaingan kelas paling tinggi di penjuru dunia mana saja, tidak kecuali di Indonesia, Liga 1.

Tetapi, cari pemain asing yang pas bukan hal yang gampang. Bahkan juga pemain sekelas Michael Essien juga kesusahan menyesuaikan dengan kerasnya sepakbola tanah air dan tidak berhasil memberi imbas besar pada Persib Bandung di tahun 2017.

Belasan pemain asing coba peruntungannya di sepakbola nasional tiap tahunnya. Tapi dari beberapa pemain yang tiba ini, cukup banyak yang pada akhirnya terlontar dari tim khusus.Walau demikian, masih tetap ada banyak nama yang sukses mencicipi keberhasilan pada musim pertamanya.

Meskipun tidak semua sanggup menyembahkan gelar, beberapa pemain ini mampu jadi pilar khusus permainan teamnya.

Tanpa berniat memperkecil pera penting pemain lain. Berikut lima pemain asing yang sukses mengalahkan kerasnya Liga 1. Siapa mereka? Berikut pembahasan secara lengkap.

Paulo Sergio

Datang dengan status marquee player, tidak membuat Paulo Sergio sombong. Dia masih tetap bermain dengan personalitasnya yang disiplin dan penuh usaha keras di tengah lapangan Bhayangkara FC pada Liga 1 2017.

Pelatih Simon McMenemy sukses keluarkan kekuatan terbaik yang dipunyai pemain lulusan Sporting Lisbon ini. Piala juara di musim akhir plus gelar pemain terbaik sebagai bukti kehebatannya.

Sesudah dua musim bermain bersama The Guardian, Paulo pilih keluar ke Bali United pada musim 2019. Di club anyarnya, dia kembali rasakan titel juara. Tapi penjelajahannya di Indonesia harus usai karena wabah Covid-19.

Sylvano Comvalius

Penyerang Bandung Raya, Peri Sandria memberi standard tinggi untuk striker mana saja yang bermain di Indonesia. Catatan 34 gol dalam satu musim pada musim pertama Liga Indonesia pada tahun 1994/95 sebagai rekor yang susah terlewati.

Tapi sesudah 22 tahun, perolehan itu pada akhirnya pecah. Sylvano Comvalius yang saat itu jadi pemain Bali United sukses membuat 37 gol dalam kampanye menakjubkan club berjuluk Serdadu Tridatu itu pada musim 2017.

Sayang, profesinya ‘hancur’ sesudah tidak berhasil bersama Suphanburi FC dan Kuala Lumpur FA. Pulang ke Indonesia dengan perkuat Arema FC dan Persipura Jayapura tidak cukup selamatkannya. Sesudah bermain untuk club seksi ke-3 Liga Belanda, Quick Boys, dia pilih pensiun.

Marko Simic

Intimidasi Marko Simic bersama Persija Jakarta terlihat terang dalam kompetisi pramusim Piala Presiden 2018. Sebelas gol yang dibikinnya mengantar Macan Kemayoran jadi juara dengan status topskor dan pemain terbaik.

Perform luar biasanya terulang lagi di persaingan liga di tahun yang serupa. Secara cemerlang, striker asal Kroasia itu menolong teamnya merampas titel juara dengan melalui PSM Makassar di dua minggu paling akhir.

Pada musim seterusnya, Simic jadi teror paling besar dengan mengepak 28 gol yang membuat jadi topskor. Sayang, perform Persija keseluruhannya tidak lumayan baik.

Adilson Maringa

Penjaga gawang asal Brasil ini merupakan salah satunya kunci keberhasilan Arema FC berkompetisi di kelas atas BRI Liga 1 2021/22. Dia jadi figur kuat di bawah garis yang membuat club berjulukan Singo Gila itu sempat tidak pernah kalah di dalam 23 pertandingan.

Tidak itu saja, Adilson Maringa sanggup jadi kiper dengan catatan clean sheet paling banyak di Liga 1. 14 pertandingan tanpa kecolongan membuat ada di atas penjaga gawang luar biasa jenis Teja Paku Alam dan Awan Setho.

Satu catatan menarik yang lain, bekas punggawa Vilafranquense ini sukses pecahkan rekor cleansheet terlama yang awalnya terkuasai Adhitya Harlan. Dia jaga gawangnya masih tetap steril sepanjang 503 menit.

Taisei Marukawa

Ketajaman baris depan Persebaya Surabaya sejauh BRI Liga 1 2021/22 tidak terlepas dari ketrampilan Taisei Marukawa. Pria dari Jepang itu sukses jadi kunci permainan club berjuluk Green Force itu.

Catatan 17 gol dan 10 assist menolong Persebaya berkompetisi di kelas atas. Sayang, beberapa kekalahan di peristiwa penting membuat mereka terlontar dalam kompetisi.

Di akhir musim, Taisei mendapatkan predikat sebagai pemain terbaik BRI Liga 1 2021/22. Sayang, Persebaya harus melepaskannya ke PSIS Semarang karena tidak menjumpai persetujuan masalah penyempurnaan kontrak.

Leave A Reply

Your email address will not be published.

HUBUNGI KAMI

24X7
MEMBER SERVICE